Soal 1
Artikel: "Pembangunan kompleks perumahan baru di daerah Puncak, Bogor, menuai pro-kontra. Para ahli hidrologi menyoroti alih fungsi hutan yang mengurangi daerah resapan air dan berpotensi menyebabkan banjir bandang di hilir. Di sisi lain, proyek ini dinilai mampu menyediakan permukiman dan membuka lapangan kerja."
Berdasarkan artikel, analisis geografi yang paling tepat untuk mengkaji fenomena ini adalah...
A. Menghitung jumlah rumah yang terbangun dan tenaga kerja yang terserap.
B. Menggambarkan persebaran permukiman menggunakan peta tematik.
C. Menganalisis interaksi antara aspek fisik (daerah resapan air) dengan aspek sosial (kebutuhan permukiman).
D. Meneliti jenis tanah dan batuan dasar di kawasan Puncak.
E. Merekomendasikan penghentian total semua proyek pembangunan.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan: Opsi C menganalisis inti permasalahan geografis, yaitu keterkaitan dan dampak timbal balik antara aktivitas manusia (sosial) dengan lingkungan fisik, yang merupakan esensi dari objek studi geografi.
Soal 2
Artikel: "Laporan BPS menunjukkan arus urbanisasi ke Jakarta tetap tinggi. Faktor penarik seperti kesempatan kerja dan gaya hidup metropolitan masih kuat, meski dihadapkan pada biaya hidup tinggi dan kemacetan."
Ditinjau dari objek material geografi, fenomena urbanisasi dalam artikel terutama termasuk kajian aspek...
A. Fisik, karena berkaitan dengan kondisi iklim Jakarta.
B. Sosial, karena didorong faktor ekonomi dan kependudukan.
C. Biotik, karena melibatkan pergerakan manusia.
D. Non-biotik, karena terkait ketersediaan infrastruktur.
E. Politik, karena dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat.
Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Urbanisasi terutama didorong oleh faktor-faktor yang termasuk dalam aspek sosial geografi, seperti ekonomi (kesempatan kerja) dan kependudukan (perpindahan penduduk). Opsi lain bukan merupakan faktor utama penarik urbanisasi.
Soal 3
Artikel: "Nelayan di pesisir Utara Jawa mengeluh hasil tangkapan menurun. Mereka menyalahkan musim yang tidak menentu dan sampah plastik di laut. Kebutuhan ekonomi mendorong mereka untuk tetap melaut, kadang memasuki area terlarang."
Berdasarkan artikel, konflik yang terjadi merupakan hasil dari...
A. Perubahan iklim global yang mengacaukan musim.
B. Kebijakan pemerintah yang melarang penangkapan ikan.
C. Interaksi degradasi lingkungan (fisik) dengan tekanan ekonomi (sosial).
D. Kurangnya teknologi yang dimiliki nelayan tradisional.
E. Lemahnya pengawasan patroli laut oleh authorities.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan: Konflik muncul dari tekanan ekonomi (aspek sosial) yang memaksa nelayan bertindak yang memperparah degradasi lingkungan (fisik). Opsi C menganalisis hubungan kausal antara kedua aspek ini.
Soal 4
Artikel: "Suku Inuit di Kutub Utara melaporkan es yang menjadi media berburu mereka mencair lebih cepat. Perubahan ini memaksa mereka untuk mengadaptasi pengetahuan tradisional dengan kondisi baru yang tidak pasti."
Fenomena yang dialami Suku Inuit merupakan contoh kajian geografi yang memfokuskan pada...
A. Pola persebaran suku-suku tradisional di dunia.
B. Dampak perubahan lingkungan fisik terhadap aktivitas budaya manusia.
C. Perbandingan teknik berburu antarsuku.
D. Deskripsi fisik wilayah Kutub Utara.
E. Proses pembentukan es abadi di wilayah kutub.
Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Artikel menunjukkan hubungan sebab-akibat: perubahan lingkungan fisik (mencairnya es) memengaruhi aktivitas sosial-budaya (tradisi berburu). Opsi B melakukan analisis integratif geografi terhadap hubungan tersebut.
Soal 5
Artikel: "Pemerintah DIY memberlakukan sistem satu arah di Malioboro untuk mengurangi kemacetan. Kebijakan ini sukses melancarkan lalu lintas tetapi dikeluhkan pedagang kaki lima karena dianggap mengurangi jumlah pembeli."
Kebijakan tata ruang tersebut menunjukkan bahwa...
A. Suatu kebijakan yang menyelesaikan masalah fisik dapat menimbulkan masalah sosial-ekonomi baru.
B. Pedagang kaki lima selalu dirugikan oleh kebijakan pemerintah.
C. Kemacetan lalu lintas hanya dapat diselesaikan dengan pembuatan jalan baru.
D. Masalah transportasi adalah masalah teknis murni tanpa dampak sosial.
E. Sistem satu arah adalah solusi terbaik untuk semua masalah kemacetan.
Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Opsi A menganalisis trade-off dari suatu kebijakan. Kebijakan (sosial) berhasil mengatasi masalah fisik (kemacetan), tetapi menimbulkan dampak sosial-ekonomi baru bagi aktor tertentu (pedagang).
Soal 6
Artikel: "Kawasan karst di Gombong, Jateng, menyimpan air tanah penting dan ekosistem unik. Namun, kawasan ini juga menjadi lokasi penambangan semen. Protes dari masyarakat dan ahli lingkungan sering terjadi."
Konflik pada artikel dilatarbelakangi oleh perbedaan memandang kawasan karst sebagai...
A. Sumber daya ekonomi vs. sumber daya konservasi.
B. Wilayah tambang vs. wilayah permukiman.
C. Kawasan wisata vs. kawasan industri.
D. Lahan subur vs. lahan tandus.
E. Cagar budaya vs. area komersial.
Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Analisis ini melihat dua sudut pandang: penambangan melihat karst sebagai sumber daya ekonomi (sosial), sementara ahli lingkungan melihatnya sebagai sumber daya konservasi (fisik/lingkungan). Opsi A paling tepat menganalisis inti konfliknya.
Soal 7
Artikel: "Pulau Bali menerapkan sistem 'Subak' sebagai warisan budaya dunia untuk mengatur irigasi. Sistem ini mengandung nilai keagamaan dan gotong royong. Kini, sistem Subak tertekan oleh alih fungsi lahan sawah menjadi hotel."
Sistem Subak merupakan objek studi geografi yang menarik karena merupakan perpaduan antara...
A. Aspek fisik (pengelolaan air) dan aspek sosial (nilai budaya masyarakat).
B. Teknologi pertanian modern dan tradisional.
C. Kepentingan pariwisata dan sektor pertanian.
D. Kepercayaan Hindu dan Islam di Bali.
E. Sistem irigasi bawah tanah dan permukaan.
Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Subak adalah contoh integrasi aspek fisik (pengelolaan sumber daya air) dengan aspek sosial (nilai-nilai budaya, agama, kelembagaan). Opsi A menganalisis perpaduan ini dengan tepat.
Soal 8
Artikel: "Bencana kabut asap akibat Karhutla di Sumatera dan Kalimantan menjadi langganan. Titik api banyak ditemukan di lahan gambut yang dikeringkan untuk perkebunan. Kabut asap melumpuhkan penerbangan, sekolah, dan menyebabkan ISPA."
Analisis geografi yang tepat untuk artikel tersebut adalah...
A. Kebakaran hutan adalah bencana alam murni.
B. Aktivitas ekonomi (pembukaan lahan) memicu bencana asap yang berdampak pada kehidupan sosial.
C. Solusi satu-satunya adalah pemadaman api secepatnya.
D. Lahan gambut tidak seharusnya dimanfaatkan.
E. Penyebab utama adalah fenomena El Nino yang memperparah kekeringan.
Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Opsi B menganalisis rantai sebab-akibat: aktivitas sosial-ekonomi (pembukaan lahan) memicu masalah fisik (kebakaran), yang berujung pada dampak sosial (gangguan kesehatan, transportasi). Analisis ini komprehensif dan integratif.
Soal 9
Artikel: "Pembangunan bendungan sering menimbulkan masalah penggusuran masyarakat. Meski dijanjikan ganti rugi, banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian sebagai petani karena lahannya tergenang dan sulit beradaptasi di lingkungan baru."
Dilema dalam artikel ini mencerminkan prinsip geografi tentang...
A. Nilai kegunaan suatu wilayah yang berbeda bagi setiap kelompok.
B. Lokasi absolut suatu bendungan di peta.
C. Morfologi wilayah yang适合 untuk bendungan.
D. Jarak mutlak antara wilayah lama dan tempat relokasi.
E. Keterjangkauan akses menuju lokasi bendungan.
Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Pemerintah dan masyarakat melihat lokasi yang sama dengan nilai kegunaan yang berbeda (bendungan vs. tempat tinggal & lahan pertanian). Konflik muncul dari perbedaan nilai guna ruang ini, yang merupakan kajian prinsip geografi.
Soal 10
Artikel: "Pandemi COVID-19 mengubah pola permintaan terhadap ruang perkotaan. Tren 'work from home' (WFH) mengurangi mobilitas ke pusat kota. Banyak perusahaan mengurangi luas kantor. Sebaliknya, permintaan rumah dengan ruang kerja yang nyaman di daerah penyangga meningkat."
Perubahan pola keruangan pada artikel tersebut disebabkan terutama oleh faktor...
A. Perubahan kondisi fisik lingkungan.
B. Perkembangan teknologi transportasi.
C. Perubahan kebijakan tata ruang pemerintah.
D. Perubahan perilaku masyarakat akibat fenomena global.
E. Penemuan material bangunan yang lebih murah.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan: Perubahan pola penggunaan ruang (geografi) tersebut dipicu terutama oleh perubahan perilaku sosial masyarakat (WFH, menghindari keramaian) yang disebabkan oleh fenomena pandemi global. Faktor sosial inilah yang menjadi penggerak utama.
0 komentar:
Posting Komentar