Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Penduduk
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian pembangunan manusia
di suatu wilayah.
1. Pendidikan (Education
Index)
Faktor ini menunjukkan tingkat pengetahuan dan keterampilan
penduduk, yang diukur dari:
- Rata-rata lama sekolah (RLS) → berapa tahun rata-rata
penduduk usia 25 tahun ke atas bersekolah.
- Harapan lama sekolah (HLS) → berapa lama anak usia sekolah
diharapkan dapat menempuh pendidikan.
Pengaruh terhadap kesejahteraan:
- Pendidikan tinggi meningkatkan peluang kerja dan pendapatan.
- Masyarakat berpendidikan lebih mampu beradaptasi dengan
perubahan ekonomi dan teknologi.
- Pendidikan memperkuat kesadaran kesehatan, lingkungan, dan
partisipasi sosial.
2. Pendapatan (Income Index)
Faktor ini menunjukkan tingkat kemampuan ekonomi penduduk, diukur
melalui:
- Pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita atau PDB per
kapita yang disesuaikan dengan daya beli (PPP).
Pengaruh terhadap kesejahteraan:
- Pendapatan tinggi memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhan
dasar (pangan, sandang, papan).
- Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan,
dan rekreasi.
- Mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan sosial.
1. Standar Tingkat Pendapatan Menurut UNDP (IPM Dunia)
Berdasarkan United Nations Development Programme (UNDP), klasifikasi umum
negara berdasarkan GNI per kapita (PPP, dolar AS) adalah sebagai berikut:
Kategori Negara Pendapatan per Kapita (PPP, US$) Contoh
Negara
a. Rendah (Low) < US$ 4.000.
Contoh: Negara berkembang di Afrika
Contoh: India, Vietnam
Contoh:Indonesia, Malaysia
Contoh: Jepang, AS, Singapura
Catatan: Angka ini bisa sedikit berbeda setiap tahun
tergantung pembaruan UNDP dan Bank Dunia.
Untuk konteks nasional, BPS (Badan Pusat Statistik) tidak menetapkan “standar
pendapatan tetap” dalam rupiah untuk IPM, karena IPM dihitung berdasarkan
logaritma PNB per kapita (PPP).
Namun secara umum, ukuran kesejahteraan penduduk di Indonesia dapat dilihat
dari:
Indikator : Pendapatan per kapita nasional (2023)
Kriteria Umum: sekitar US$ 13.000–14.000
Penjelasan: Masuk kategori menengah ke atas menurut UNDP
Garis kemiskinan BPS (2024) ± Rp 600.000–700.000 per kapita/bulan Di
bawah angka ini dianggap miskin
Upah Minimum Provinsi (UMP) bervariasi, misalnya Rp 2–5 juta/bulan Indikasi
standar pendapatan pekerja formal
Namun, pemerataan pendapatan juga penting — daerah dengan pendapatan tinggi
tapi kesenjangan besar belum tentu sejahtera.
3. Kesehatan (Health Index)
Faktor ini mencerminkan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat, diukur dari:
- Usia harapan hidup (UHH) → rata-rata umur yang
diharapkan dapat dicapai seseorang sejak lahir.
- Angka harapan hidup Indonesia pada tahun 2025 adalah sekitar
71,44 hingga 72,67 tahun.
Negara dengan usia harapan hidup tertinggi:
a. Monako: Rata-rata \(86,5\) tahun.
b. San Marino: Rata-rata \(85,8\) tahun.
c. Hong Kong: Rata-rata \(85,6\) tahun.
d. Jepang: Rata-rata \(84,8\) tahun.
e. Korea Selatan: Rata-rata \(84,4\) tahun.
Faktor-faktor yang memengaruhi harapan hidup tinggi:
Layanan kesehatan: Akses ke perawatan kesehatan berkualitas tinggi
dan fokus pada pencegahan penyakit.
Gaya hidup: Pola makan sehat, olahraga teratur, dan budaya yang
mendukung kesehatan.
Kondisi lingkungan: Udara bersih, air minum bersih, dan lingkungan
yang aman serta mendukung aktivitas fisik.
Sosial dan ekonomi: Keamanan finansial dan dukungan sosial juga
berperan.
Pengaruh terhadap kesejahteraan:
- Masyarakat sehat lebih produktif dan mampu bekerja lebih lama.
- Kualitas kesehatan memengaruhi efisiensi kerja dan kebahagiaan.
- Akses terhadap fasilitas kesehatan memperkuat daya tahan sosial
ekonomi suatu wilayah.
Kesimpulan
Tingkat kesejahteraan penduduk akan tinggi jika ketiga komponen
IPM — pendidikan, pendapatan, dan kesehatan — meningkat secara seimbang.
Artinya, pembangunan manusia tidak hanya soal ekonomi, tapi juga kualitas hidup
dan kemampuan masyarakat untuk berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar